Wednesday, May 27, 2015

Arti Simbol dalam Flow Chart


Proses di lingkungan industri pada umumnya merupakan suatu rangkaian kegiatan yang berulang. Setiap siklus kegiatan tersebut biasanya dapat dipecahkan ke dalam beberapa langkah kecil. Dari uraian langkah-langkah tersebut, kita dapat mencari langkah mana saja yang bisa kita perbaiki (improve). Langkah-langkah tersebut akan lebih mudah dimengerti jika kita menggambarkannya dalam suatu bagan yang dikenal dengan istilah: flowchart atau bagan alir. Dr. Deming, orang yang ikut andil memajukan kualitas barang-barang Jepang, pernah berkata:

Draw a flowchart for whatever you do. Until you do, you do not know what you are doing, you just have a job (Dr. W. Edwards Deming)

Pentingnya flowchart juga menjadi perhatian Dr. Kaoru Ishikawa, tokoh kualitas Jepang, dengan menjadikan alat ini sebagai salah satu dari tujuh alat kualitas dasar (7 basic quality tools) yang harus dikuasai oleh para anggota gugus kendali kualitas (quality control circle). Dalam dokumen standar internasional keluaran ISO, flowchart didefinisikan sebagai:
  
  1. A graphical representation of a process or the step-by-step solution of a problem, using suitably annotated geometric figures connected by flowlines for the purpose of designing or documenting a process or program (ISO/IEC 2382-1:1993 Information technology–Vocabulary–Part 1: Fundamental terms, 01.05.06). 
  2. Graphical representation of the definition, analysis, or method of solution of a problem in which symbols are used to represent operations, data, flow, equipment, etc. (ISO 5807:1985 Information processing — Documentation symbols and conventions for data, program and system flowcharts, program network charts and system resources charts, 3.3). 
  3. A control flow diagram in which suitably annotated geometrical figures are used to represent operations, data, or equipment, and arrows are used to indicate the sequential flow from one to another (ISO/IEC/IEEE 24765:2010 Systems and software engineering–Vocabulary). 

Jadi, flowchart adalah diagram yang menyatakan aliran proses dengan menggunakan anotasi bidang-bidang geometri, seperti lingkaran, persegi empat, wajik, oval, dan sebagainya untuk merepresentasikan langkah-langkah kegiatan beserta urutannya dengan menghubungkan masing masing langkah tersebut menggunakan tanda panah.

Flow chart telah dikenal luas dan umum digunakan untuk menggambarkan alur proses atau langkah-langkah secara berurutan. Banyak digunakan antara lain untuk menggambarkan proses bisnis, langkah-langkah penyelesaian masalah, atau Standard Operational Procedure (SOP). Namun, kadang sering terjadi kesalahan dalam membuat flow chart. Yang paling parah yaitu salah menggunakan simbol. Bukankah maksud dari membuat diagram atau model itu merepresentasikan sesuatau dalam bentuk yang dapat dipahami secara seragam?
 
Pada tulisan ini saya akan menampilkan beberapa simbol yang ada dalam flowchart, arti, dan penggunaannya. Sehingga kita dapat membuat flow chart dengan baik.

Let's Start the Flow guys!!!


Terminal

Menunjukkan awal atau akhir dari aliran proses. Biasanya, diberi kata-kata ‘Start’, ‘End’, ‘Mulai’, atau ‘Selesai’.

Process, Manual Operation, dan Manual Input
Untuk menunjukkan sebuah proses atau operasi digunakan persegi panjang. Teks dalam simbol proses ini harus menggunakan kata kerja seperti ‘mengambil data’, ‘memeriksa isian formulir’, atau yang lainnya dalam deskripsi yang singkat dan jelas.

Lambang proses ini sebenarnya melambangkan proses yang dilakukan oleh komputer. Karena flow chart memang awalnya digunakan untuk menggambarkan proses pada program komputer atau algoritma. Tapi kadang orang mengartikannya secara umum sebagai proses, yang dilakukan oleh komputer atau tidak. Jika menggunakannya untuk menggambarkan prosedur yang tidak penting untuk melihat itu dilakukan komputer atau tidak maka tidak masalah menggunakan simbol proses secara umum. Tapi, pada kasus dimana Anda akan menggambarkan prosedur yang terdiri dari operasi komputer dan manual serta penting untuk membedakannya maka sebaiknya menggunakan simbol yang berbeda pula.

Untuk proses atau operasi yang dilakukan secara manual (tidak melibatkan komputer), dalam flow chart digambarkan dengan trapesium. Anda dapat menggunakannya untuk menggambarkan proses seperti mengisi formulir atau memeriksa dokumen.

Lantas, bagaimana menggambarkan proses yang melibatkan manusia dan komputer seperti memasukkan data ke dalam komputer? Untuk proses memasukkan input ke dalam sistem seperti ini dalam flow chart disebut manual input. Manual input dilambangkan menggunakan segi empat yang bagian atasnya miring dan bagian kanan lebih tinggi dari bagian kiri seperti ini. 

Data
Data dapat menjadi input suatu proses atau merupakan outputnya. Dalam flow chart data dimodelkan dengan simbol jajaran genjang atau juga sering disebut bentuk input-output, I/O. 

Decision
Decison digunakan untuk melambangkan pengambilan keputusan bagaimana alur dalam flow chart berjalan selanjutnya berdasarkan kriteria atau pertanyaan tertentu. Decision dilambangkan dengan bentuk belah ketupat dan teks dalam simbol ini biasa menggunakan bentuk pertanyaan.
Pertanyaan yang digunakan biasanya pertanyaan dengan jawaban ya atau tidak. Tapi, dapat juga yang menghasilkan 3 jawaban atau lebih. Garis yang menunjukkan arah keputusan harus diberi label dengan hasil keputusan atau jawaban pertanyaannya.

Stored Data
Ini menggambarkan informasi yang disimpan dalam media penyimpanan data secara umum, seperti : hard drive, memory card, flash disk, atau media lain. Digunakan simbol segi empat dengan sisi tegaknya melengkung ke kiri.

Database
Silinder merupakan simbol yang digunakan untuk basis data. Sebenarnya juga digunakan untuk melambangkan data yang disimpan dalam hard drive. Namun, kadang perlu membedakan data-data yang diakses dari database secara online dalam jaringan atau hanya dari komputer. Jadi, Anda dapat menggunakan simbol silinder untuk data di database dan untuk data dalam komputer dapat menggunakan stored data.

Predefined Process
Predefined process yaitu proses yang telah kita jelaskan lebih rinci dalam flow chart tersendiri. Ini memungkinkan kita untuk menampilkan flow chart sesuai dengan tingkat detail yang kita inginkan. Misalkan, untuk tingkat manajer pada organisasi kadang hanya perlu gambaran prosedur secara umum, tidak dalam detail teknis. Ini dilambangkan dengan segi empat dengan garis ganda pada sisi tegaknya.

Connector dan Off-page Reference
Connector dilambangkan dengan lingkaran kecil. Digunakan menghubungkan elemen dalam flow chart sebagai pengganti garis untuk menyederhanakan bentuk saat elemen yang akan dihubungkan jaraknya berjauhan dan ruwet jika dihubungkan dengan garis.
Connector digunakan untuk menghubungkan gambar dalam satu halaman. Jika gambar yang akan dihubungkan berada pada halaman yang berbeda maka menggunakan off-page reference yang dilambangkan dengan segi lima. Teks/label untuk connector dapat menggunakan huruf dan off-page reference menggunakan angka.

Tips Membuat Flowchart Profesional 

Berikut ini beberapa hal yang perlu diperhatikan untuk membuat flowchart yang profesional. Dan yang terpenting adalah diagram Anda mudah dipahami oleh orang yang membacanya. Let’s flow to the pro!! 

Isi Diagram 
  1. Gunakan simbol yang seharusnya. Tiap simbol mempunyai arti dan keguanaan masing-masing.
  2. Semua proses yang paling akhir harus berakhir di terminator penutup. Jika dalam flowchart terjadi percabangan maka pastikan tidak ada proses akhir yang ‘menggantung’. Prosesnya tidak dilanjutkan ke proses lain dan tidak pula ke terminator penutup.
     
  3. Deskripsi singkat. Kelemahan dalam flowchart yaitu kita tidak leluasa membuat deskripsi simbol yang panjang. Namun, kadang sulit sekali membuat deskripsi yang singkat dan jelas.Anda dapat saja memperbesar ukuran simbol tapi harus diseimbangkan dengan ukuran simbol yang lain. Dapat juga memperkecil ukuran tulisan tapi tentu saja dalam ukuran yang bisa dibaca dengan nyaman, ukuran 9 – 10 point mungkin masih bisa digunakan.Alternatif lain, Anda bisa menambahkan catatan kaki, simbol annotation, atau bahkan deskripsi lengkap di luar diagram untuk memperjelas langkah dalam proses secara lebih detail.
  4. Menyertakan keterangan simbol. Sebaiknya selalu menyertakan keterangan simbol-simbol yang digunakan. Ini karena bisa saja Anda harus menyodorkan gambar kepada orang yang belum mengerti simbol flowchart. 
  5. Leveling. Tentukan pada level mana flowchart akan dibuat. Apakah pada level umum, menengah atau detail. Ketika suatu proses bisa dibuat lebih detail lagi, buat saja flowchart terpisah untuk detailnya itu dan gunakan satu predifined process untuk menggambarkannya secara umum. 

Layout dan Style 
  1. Gunakan ukuran yang seragam. Usahakan menggunakan ukuran simbol yang seragam baik tinggi ataupun lebarnya. Hindari adanya salah beberapa simbol yang sangat menyolok ukurannya dibanding yang lain. Akan tetapi, untuk simbol connector dan off-page reference biasanya memang dibuat lebih kecil dari yang lain. 
  2. Gunakan jarak yang seragam antar simbol. Usahakan agar jarak antar simbol seragam sehingga keseluruhan diagram akan terlihat rapi. Pengecualian untuk decision karena harus ada sedikit ruang untuk label dari percabangannya.
  3. Arah alur yang konsisten. Dua arah aliran yang diterima dengan baik yaitu dari atas ke bawah atau dari kiri ke kanan seperti cara membaca teks. Jika akan mencetak portait lebih baik menggambar dari atas ke bawah dan jika mencetak lanscape lebih baik dari kiri ke kanan. 
  4. Arah percabangan pada decision yang konsisten. Arah percabangan sebaiknya dijaga agar konsisten agar dapat membaca dan menelusuri diagaram dengan nyaman. Umumnya untuk keputusan ‘Ya’ dari decision terus mengarah ke bawah dan keputusan ‘Tidak’ mengarah ke sebelah kanan jika alur utama dibuat dari atas ke bawah. Namun sebaliknya, jika alur utama dibuat dari kiri ke kanan. Intinya, untuk keputusan ‘Ya’ dibuat mengikuti alur utamanya.
  5. Jangan terlalu banyak warna. Terlalu banyak warna kadang membuat diagram sulit dibaca dan malah mengganggu. Gunakan saja satu warna atau jika memang membutuhkan penekanan pada poin tertentu dalam diagram maka dapat menggunakan warna yang berbeda. 
  6. Gunakan connector ketimbang garis yang terlalu panjang. Anda dapat menggunakan connector sehingga tidak perlu menghubungkan simbol dengan garis panjang yang membuat diagram menjadi ruwet.
  7. Pecah diagram ketimbang memasukkan keseluruhan ke dalam satu halaman. Ketika diagram cukup besar dan kompleks sebaiknya dipecah-pecah dalam beberapa halaman. Jangan memaksakan mencetak dalam satu halaman dengan memperkecil gambar karena nantinya tidak terbaca dengan jelas juga. 

Monday, December 22, 2014

Quotes of the day

"we don't need to rush. If something bound to happen, it'll happen. In the right time, with the best person and for the best reason"

Tuesday, November 18, 2014

I do what I want

I do what I want.

Semua orang punya impiannya masing-masing dan dengan caranya masing-masing mereka berusaha untuk bisa menjadi apa yang mereka impikan, karena setiap orang punya mata yang berbeda dalam melihat dunia.

Raihlah apa yang kau mau. Tidak usah kau hiraukan suara-suara itu.

Tujuan hidup. Apa yang terlintas di otakku ketika mendengar tujuan hidup adalah segala sesuatu yang baik, yang indah, yang mulia, yang menyenangkan, dan yang membahagiakan. Because, this life is too short so don’t waste your time to be a really bad monster. I love monster, but the kind one.

Aku berpikir pastilah semua tujuan hidup kita itu baik. Entah itu hanya baik untuk kita sendiri, untuk keluarga, untuk lingkungan, untuk Negara, ataupun untuk seisi dunia sekalipun. Dan aku pikir-pikir lagi, yang membuat tujuan hidup seseorang dapat menjadi mimpi buruk, malapetaka, ataupun bencana bagi orang lain adalah caranya. Ya, caranya.

If you read carefully “How to make a Cheese Cake”, in the end, you can make a delicious Cheese Cake ever! And oh don’t forget to practice over and over again.

Semua yang dilakukan dengan baik setahap demi tahap dengan kebaikan, selangkah demi langkah dengan kebaikan, selembar demi lembar dengan kebaikan, and voila! Kau akan mendapatkan semua ya semua kebaikan! Isn’t it cool? *Back Sound: We Are The Champions – Queen*

Tapi setiap kepala manusia mempunyai isi yang tidak sama satu sama lain. Banyak orang-orang yang melakukan apapun baik, buruk, bagus, jelek untuk mencapai mimpinya. Okay, you’re free to be whatever you want if it's wrong or right, it’s alright. It’s your life. Tapi coba dipikir lagi jika kalian senang tapi menyusahkan atau bahkan mengorbankan orang lain apakah itu tidak membuat kalian sedih? Jika kalian menjawab “tidak” baiklah itu pilihan kalian memangnya aku bisa berbuat apa kalau sudah begitu?

Saturday, April 19, 2014

Perbedaan NAS (Network Attached Storage) dan SAN (Storage Area Network)

Kadang 2 istilah yang hampir sama ini, membuat kita bingung membedakannya, apa itu SAN, apa itu NAS. Bahkan kadang kita sering salah menyebutkan yang mana SAN dan yang mana NAS. Berikut ini saya coba membahas perbedaan keduanya.

Storage Area Network SAN Merupakan solusi konfigurasi masa depan dalam media penyimpanan data dengan jumlah besar (TeraByte) dalam berbagai servis yang berbasis online di Internet maupun IntraNet.

Storage Area Network (SAN) adalah sebuah jaringan berkecepatan sangat tinggi (Gigabit network), terdiri dari server dan penyimpan (storage) yang terpisah & berbeda dengan LAN/WAN perusahaan, tujuan utama SAN adalah untuk menangani trafik data dalam jumlah besar antara server dan peralatan penyimpan, tanpa mengurangi bandwidth yang ada di LAN/WAN. Biasanya tersambung melalui Fiber Channel, sebuah terobosan teknologi komunikasi data berkecepatan sangat tinggi, menjadikan SAN sebuah jaringan dedicated yang platform-independent yang beroperasi dibelakang server, sehingga menjadikan kinerja server menjadi lebih ringan. SAN terdiri dari infrastruktur komunikasi, yang memberikan sambungan fisik, dan lapisan managemen, yang mengatur sambungan, elemen penyimpan, dan sistem komputer sehingga menghasilkan transfer data yang sangat aman dan handal.

Kapan Storage Area Network (SAN) dibutuhkan

Karena cara tradisional dalam menyambungkan server dengan media penyimpanannya tidak lagi bisa memenuhi kebutuhan saat ini untuk akses secara cepat data dalam jumlah yang besar, hal ini mengubah paradigma model penyimpanan secara dramatis.

Protocol legacy tidak lagi cocok untuk menangani data dalam jumlah besar. Secara contoh, teknologi SCSI menggunakan kabel paralel yang akhirnya sangat membatasi kecepatan, jarak tempuh data maupun jumlah media penyimpan yang bisa di tempelkan. Lebih sulit lagi, sangat tidak praktis untuk menggunakan SCSI untuk menyimpan data dalam jumlah TeraByte.

Di samping itu, konsep tradisional hubungan penyimpan-server mengacu pada pendapat bahwa pemilik media penyimpan (storage) tersebut adalah server – hal ini menyebabkan terjadi limitasi dalam akses data. Pada saat lingkungan komputasi bergerak dari model yang server-centric ke data-centric, akses ke sumber daya data menjadi sangat kritis.

Storage Area Network (SAN) adalah teknologi baru yang memungkinkan sumber daya penyimpanan untuk di share, sambil memberikan servis akses data secara terus menerus, cepat dan mudah.

Keuntungan utama dari SAN adalah:
  • Availability: satu copy dari data jadi dapat di akses oleh semua host melalui jalur yang bebeda dan semua data lebih effisien di manage-nya.
  • Reliability: infrastruktur transport data yang dapat menjamin tingkat kesalahan yang sangat minimal, dan kemampuan dalam mengatasi kegagalan.
  • Scalability: server maupun media penyimpanan (storage) dapat ditambahkan secara independent satu dan lainnya, dengan tanpa pembatas harus menggunakan sistem yang proprietary.
  • Performance: Fibre Channel (standar enabling teknologi untuk interkonektifitas SAN) mempunyai bandwidth 100MBps bandwidth dengan overhead yang rendah, dan SAN akan memisahkan trafik backup dengan trafik standar LAN/WAN.
  • Manageability: berkembangnya perangkat lunak dan standar baik untuk FC-AL (Fibre Channel Arbitrated Loop) maupun Fibre Channel fabric memungkinkan managemen dilakukan secara terpusat dan koreksi dan deteksi kesalahan yang proaktif.
  • Return On Information Management: Karena bertambahkan tingkat redudansi dan kemampuan managemen yang baik, maupun kemampuan untuk di tambahkan server dan media penyimpan (storage) secara independen – SAN pada akhirnya memungkinan biaya kepemilikan yang rendah pada saat yang sama menaikan Return On Information Management (ROIM) di bandingkan metoda penyimpanan tradisional.
Pendorong utama pasar SAN:
  • Backup Capacity: semakin tinggi-nya kebutuhan akan penyimpanan data dan kebutuhan akan 100% aksesibilitas data oleh perangkat aplikasi telah menyebabkan kesulitan SCSI backup melalui LAN.
  • Capacity Growth: Baik IDC maupun Gartner Group mengestimasikan bahwa pertumbuhan data setiap tahunnya melebihi 88%. Untuk memberikan gambaran sebuah perusahaan dengan data 750Gbyte data di tahun 2000 akan membutuhkan 5Tbyte di tahun 2003.
  • System Flexibility/Cost: SAN adalah jaringan storage-centric, yang memberikan kemudahan scalability, memungkinkan server dan media penyimpanan (storage) ditambahkan secara independen satu sama lain. Peralatan lainnya, seperti disk array maupun peralatan backup dapat ditambahkan ke SAN tanpa mengganggu server maupun jaringan.
  • Availability/Performance: Penggunaan protokol transmisi data untuk media penyimpanan, termasuk SCSI, memungkinkan untuk mentransfer data dalam jumlah besar dengan overhead dan latensi yang kecil.


Perbedaan LAN Dan WAN SAN

Sebetulnya sangat mirip dengan LAN, terutama dalam metoda penyambungan sistem dengan perangkat keras dan perangkat lunak protokol yang standar. SAN berbeda dari LAN dalam dua (2) hal utama yaitu:
  • Storage versus Network Protocol: Sebuah LAN akan menggunakan protokol jaringan yang mengirimkan potongan kecil data dan meningkatkan overhead komunikasi, dan mengurangi bandwidth. SAN menggunakan protokol penyimpanan (SCSI), sehingga memungkinkan untuk mengirimkan potongan besar data sambil mengurangi overhead dan meningkatkan bandwidth.
  • Server Captive Storage: Sistem berbasis LAN menghubungkan server dengan clien, setiap server memiliki dan mengontrol akses ke media penyimpanannya, yang pada akhirnya membatasi aksesibilitas data. Setiap penambahan media penyimpanan (storage) akan di tambahkan ke server, tidak di share melalui LAN. Sebuah SAN memungkinkan sumber daya penyimpanan data (storage) untuk di kaitkan langsung ke jaringan tanpa perlu terhubung ke server yang spesifik. Hal ini memungkinkan semua server untuk mengakses sumber daya media penyimpanan yang ada di SAN.


PERBEDAAN SAN DAN NAS

Storage Area Networks (SAN) dan Network-attached storage (NAS) keduanya adalah teknologi media penyimpanan (storage) yang terhubung ke jaringan, dan merepresentasikan teknologi penyimpanan (storage) dan jaringan. Sebuah SAN adalah jaringan dedicated untuk peralatan penyimpanan (storage) dan host, yang terpisah dari LAN/WAN di perusahaan. SAN di rancang untuk menangani trafik data dalam jumlah besar antara server dan peralatan penyimpanan, dan memisahkan trafik backup yang bandwidth intensif dari trafik normal LAN/WAN. Keuntungan lain SAN termasuk menaikan konektifitas antara server dan peralatan penyimpan, maupun managemen data yang terpusat.

NAS adalah file server yang di khususkan, tersambung ke jaringan. NAS menggunakan protokol LAN seperti ethernet dan TCP/IP, yang memungkinkan NAS untuk lepas dari limitasi yang ada di teknologi SCSI. Beberapa produk NAS, seperti Network Appliance Filer dan Auspex server adalah peralatan penyimpan (storage), dan tersambung langsung ke jaringan messaging atau jaringan publik. NAS produk cenderung untuk di optimasikan untuk penggunaan file server saja. Masing-masing pendekatan mempunyai kelebihan masing-masing.

Konsensus umum menunjukan bahwa SAN merepresentasikan hubungan media penyimpan masa depan. Peralatan NAS tentu akan terus menjalankan fungsi spesifik mereka, tetapi indikasi trend menunjukan bahwa organisasi data-centric akan melakukan migrasi ke arah model SAN.

Bagaimana cara me-manage SAN Saat ini ada dua (2) metoda dasar dalam managemen SAN:
  • SNMP (Simple Network Management Protocol): SNMP berbasis TCP/IP dan managemen peringatan dasar, yang memungkinkan sebuah node di jaringan memperingatkan kegagalan dari komponen sistem. Akan tetapi SNMP sulit untuk memberikan managemen yang bersifat proaktif maupun keamanan (security).
  • Proprietary Management Protocol: Beberapa perusahaan menyediakan perangkat lunak managemen SAN. Biasanya perangkat ini dijalankan di terminal yang terpisah (biasanya mesin NT) yang terhubung ke SAN. Dengan menyambungkan terminal managemen ini akan membuka beberapa kemampuan lain dari SAN, seperti zoning (security), mapping, masking, maupun fungsi backup and restore functions, dan managemen kegagalan.


Sebuah SAN manager adalah perangkat lunak prorietary Storage Area Network yang memungkinkan managemen terpusat dari host Fibre Channel dan peralatan penyimpanan (storage). Sebuah SAN manager akan memungkinkan sistem untuk menggunakan secara bersama kumpulan media penyimpanan di SAN, sambil memungkinkan SAN administrator untuk mengambil manfaat penuh dari aset media penyimpanan yang ada, dan pada akhirnya menekan biaya dalam menjalankan sistem yang ada dengan lebih effisien.

KESIMPULAN

SAN merupakan sebuah sistem dimana 2 atau lebih server bisa mengakses sebuah storage (bisa juga lebih dari 1),

komponen2 SAN itu terdiri dari:
  • Server: melakukan semua operasi ke client dan ke storage
  • SAN SWITCH: menghubungkan storage ke server dan mengatur pembagian akses
  • Storage: sebuah media dimana data disimpan

perlu diingat kalau yang digunakan SAN maka protokol yang digunakan adalah block jadi tidak sembarangn client yang bisa mengkases, biasanya hanya server saja yang bisa mengkases data di SAN.

NAS adalah network attach storage, jadi storage yang ada dikoneksi kan kejaringan melalui dedicated line, tidak hanya server saja tapi pc client biasa bisa mengakses storage dan yang membedakan antara SAN dan NAS adalah SAN menggunakan Block dan NAS menggunakan File.

semoga memberikan sedikit pencerahan.

Friday, April 18, 2014

Nasi Pecel Bu Tinuk as it best :D

Nasi pecel di Jakarta? Udah biasaaa…. Nasi Pecel “Bu Tinuk” ini beda banget dari konsep nasi pecel pada umumnya, biasanya kalo kita beli nasi pecel kan lauknya Cuma itu-itu aja, nah kalo di Bu Tinuk, lauk yang disajiin tuh banyak banget berderet (kalo gw itung2 sih sekitar ada 30an lebih) dan siap memanjakan perut kita. Lauknya mulai dari ayam suwir, tempe orek atau sambal goreng tempe, opor, ayam goreng, ayam bakar, telur semur, telur balado, telur mata sapi, aneka macem sate telur, dan usus. *tahan nafas bacanya*





Disini gak Cuma pecelnya aja yang terkenal dan luar biasa, tapi karena harganya yang lumayan murah untuk ukuran kota wisata apalagi sekelas Bali. Harga Nasi Pecel Bu Tinuk berkisar dari 9.000 sampai tak terhingga teragantung kita pilih lauknya apa.

Menu andalan disini adalah nasi pecel yang sangat wueeeeeeeeenaaaakkkk dan pasti bikin kita nagih.

Kali ini gw pesen nasi pecel pedes dengan lauk telur semur, orek tempe, opor tempe dan oseng tahu. Semua ini cukup gw bayar seharga 17.000 dan minum teh kemasan dalam botol seharga 7.000. Dengan harga segitu, menurut gw sangat amat masuk akal dan sangat mengenyangkan.


Penasaran gak pengen nyobain makanan disini? Kalo kamu lagi liburan di bali atau kamu tinggal di bali, kamu harus mampir ke rumah makan ini!

Rasa :
Dijamin.. ENAK!!

Harga :
Dari 9000 sampe semampu dompet kita.

Kebersihan :
8 dari 10

Kenyamanan :
Kalo pas lagi sepi bisa nyaman banget dan kalo lagi jam makan bisa bising dan penuh banget.

#30DaysWriting