Saturday, April 19, 2014

Perbedaan NAS (Network Attached Storage) dan SAN (Storage Area Network)

Kadang 2 istilah yang hampir sama ini, membuat kita bingung membedakannya, apa itu SAN, apa itu NAS. Bahkan kadang kita sering salah menyebutkan yang mana SAN dan yang mana NAS. Berikut ini saya coba membahas perbedaan keduanya.

Storage Area Network SAN Merupakan solusi konfigurasi masa depan dalam media penyimpanan data dengan jumlah besar (TeraByte) dalam berbagai servis yang berbasis online di Internet maupun IntraNet.

Storage Area Network (SAN) adalah sebuah jaringan berkecepatan sangat tinggi (Gigabit network), terdiri dari server dan penyimpan (storage) yang terpisah & berbeda dengan LAN/WAN perusahaan, tujuan utama SAN adalah untuk menangani trafik data dalam jumlah besar antara server dan peralatan penyimpan, tanpa mengurangi bandwidth yang ada di LAN/WAN. Biasanya tersambung melalui Fiber Channel, sebuah terobosan teknologi komunikasi data berkecepatan sangat tinggi, menjadikan SAN sebuah jaringan dedicated yang platform-independent yang beroperasi dibelakang server, sehingga menjadikan kinerja server menjadi lebih ringan. SAN terdiri dari infrastruktur komunikasi, yang memberikan sambungan fisik, dan lapisan managemen, yang mengatur sambungan, elemen penyimpan, dan sistem komputer sehingga menghasilkan transfer data yang sangat aman dan handal.

Kapan Storage Area Network (SAN) dibutuhkan

Karena cara tradisional dalam menyambungkan server dengan media penyimpanannya tidak lagi bisa memenuhi kebutuhan saat ini untuk akses secara cepat data dalam jumlah yang besar, hal ini mengubah paradigma model penyimpanan secara dramatis.

Protocol legacy tidak lagi cocok untuk menangani data dalam jumlah besar. Secara contoh, teknologi SCSI menggunakan kabel paralel yang akhirnya sangat membatasi kecepatan, jarak tempuh data maupun jumlah media penyimpan yang bisa di tempelkan. Lebih sulit lagi, sangat tidak praktis untuk menggunakan SCSI untuk menyimpan data dalam jumlah TeraByte.

Di samping itu, konsep tradisional hubungan penyimpan-server mengacu pada pendapat bahwa pemilik media penyimpan (storage) tersebut adalah server – hal ini menyebabkan terjadi limitasi dalam akses data. Pada saat lingkungan komputasi bergerak dari model yang server-centric ke data-centric, akses ke sumber daya data menjadi sangat kritis.

Storage Area Network (SAN) adalah teknologi baru yang memungkinkan sumber daya penyimpanan untuk di share, sambil memberikan servis akses data secara terus menerus, cepat dan mudah.

Keuntungan utama dari SAN adalah:
  • Availability: satu copy dari data jadi dapat di akses oleh semua host melalui jalur yang bebeda dan semua data lebih effisien di manage-nya.
  • Reliability: infrastruktur transport data yang dapat menjamin tingkat kesalahan yang sangat minimal, dan kemampuan dalam mengatasi kegagalan.
  • Scalability: server maupun media penyimpanan (storage) dapat ditambahkan secara independent satu dan lainnya, dengan tanpa pembatas harus menggunakan sistem yang proprietary.
  • Performance: Fibre Channel (standar enabling teknologi untuk interkonektifitas SAN) mempunyai bandwidth 100MBps bandwidth dengan overhead yang rendah, dan SAN akan memisahkan trafik backup dengan trafik standar LAN/WAN.
  • Manageability: berkembangnya perangkat lunak dan standar baik untuk FC-AL (Fibre Channel Arbitrated Loop) maupun Fibre Channel fabric memungkinkan managemen dilakukan secara terpusat dan koreksi dan deteksi kesalahan yang proaktif.
  • Return On Information Management: Karena bertambahkan tingkat redudansi dan kemampuan managemen yang baik, maupun kemampuan untuk di tambahkan server dan media penyimpan (storage) secara independen – SAN pada akhirnya memungkinan biaya kepemilikan yang rendah pada saat yang sama menaikan Return On Information Management (ROIM) di bandingkan metoda penyimpanan tradisional.
Pendorong utama pasar SAN:
  • Backup Capacity: semakin tinggi-nya kebutuhan akan penyimpanan data dan kebutuhan akan 100% aksesibilitas data oleh perangkat aplikasi telah menyebabkan kesulitan SCSI backup melalui LAN.
  • Capacity Growth: Baik IDC maupun Gartner Group mengestimasikan bahwa pertumbuhan data setiap tahunnya melebihi 88%. Untuk memberikan gambaran sebuah perusahaan dengan data 750Gbyte data di tahun 2000 akan membutuhkan 5Tbyte di tahun 2003.
  • System Flexibility/Cost: SAN adalah jaringan storage-centric, yang memberikan kemudahan scalability, memungkinkan server dan media penyimpanan (storage) ditambahkan secara independen satu sama lain. Peralatan lainnya, seperti disk array maupun peralatan backup dapat ditambahkan ke SAN tanpa mengganggu server maupun jaringan.
  • Availability/Performance: Penggunaan protokol transmisi data untuk media penyimpanan, termasuk SCSI, memungkinkan untuk mentransfer data dalam jumlah besar dengan overhead dan latensi yang kecil.


Perbedaan LAN Dan WAN SAN

Sebetulnya sangat mirip dengan LAN, terutama dalam metoda penyambungan sistem dengan perangkat keras dan perangkat lunak protokol yang standar. SAN berbeda dari LAN dalam dua (2) hal utama yaitu:
  • Storage versus Network Protocol: Sebuah LAN akan menggunakan protokol jaringan yang mengirimkan potongan kecil data dan meningkatkan overhead komunikasi, dan mengurangi bandwidth. SAN menggunakan protokol penyimpanan (SCSI), sehingga memungkinkan untuk mengirimkan potongan besar data sambil mengurangi overhead dan meningkatkan bandwidth.
  • Server Captive Storage: Sistem berbasis LAN menghubungkan server dengan clien, setiap server memiliki dan mengontrol akses ke media penyimpanannya, yang pada akhirnya membatasi aksesibilitas data. Setiap penambahan media penyimpanan (storage) akan di tambahkan ke server, tidak di share melalui LAN. Sebuah SAN memungkinkan sumber daya penyimpanan data (storage) untuk di kaitkan langsung ke jaringan tanpa perlu terhubung ke server yang spesifik. Hal ini memungkinkan semua server untuk mengakses sumber daya media penyimpanan yang ada di SAN.


PERBEDAAN SAN DAN NAS

Storage Area Networks (SAN) dan Network-attached storage (NAS) keduanya adalah teknologi media penyimpanan (storage) yang terhubung ke jaringan, dan merepresentasikan teknologi penyimpanan (storage) dan jaringan. Sebuah SAN adalah jaringan dedicated untuk peralatan penyimpanan (storage) dan host, yang terpisah dari LAN/WAN di perusahaan. SAN di rancang untuk menangani trafik data dalam jumlah besar antara server dan peralatan penyimpanan, dan memisahkan trafik backup yang bandwidth intensif dari trafik normal LAN/WAN. Keuntungan lain SAN termasuk menaikan konektifitas antara server dan peralatan penyimpan, maupun managemen data yang terpusat.

NAS adalah file server yang di khususkan, tersambung ke jaringan. NAS menggunakan protokol LAN seperti ethernet dan TCP/IP, yang memungkinkan NAS untuk lepas dari limitasi yang ada di teknologi SCSI. Beberapa produk NAS, seperti Network Appliance Filer dan Auspex server adalah peralatan penyimpan (storage), dan tersambung langsung ke jaringan messaging atau jaringan publik. NAS produk cenderung untuk di optimasikan untuk penggunaan file server saja. Masing-masing pendekatan mempunyai kelebihan masing-masing.

Konsensus umum menunjukan bahwa SAN merepresentasikan hubungan media penyimpan masa depan. Peralatan NAS tentu akan terus menjalankan fungsi spesifik mereka, tetapi indikasi trend menunjukan bahwa organisasi data-centric akan melakukan migrasi ke arah model SAN.

Bagaimana cara me-manage SAN Saat ini ada dua (2) metoda dasar dalam managemen SAN:
  • SNMP (Simple Network Management Protocol): SNMP berbasis TCP/IP dan managemen peringatan dasar, yang memungkinkan sebuah node di jaringan memperingatkan kegagalan dari komponen sistem. Akan tetapi SNMP sulit untuk memberikan managemen yang bersifat proaktif maupun keamanan (security).
  • Proprietary Management Protocol: Beberapa perusahaan menyediakan perangkat lunak managemen SAN. Biasanya perangkat ini dijalankan di terminal yang terpisah (biasanya mesin NT) yang terhubung ke SAN. Dengan menyambungkan terminal managemen ini akan membuka beberapa kemampuan lain dari SAN, seperti zoning (security), mapping, masking, maupun fungsi backup and restore functions, dan managemen kegagalan.


Sebuah SAN manager adalah perangkat lunak prorietary Storage Area Network yang memungkinkan managemen terpusat dari host Fibre Channel dan peralatan penyimpanan (storage). Sebuah SAN manager akan memungkinkan sistem untuk menggunakan secara bersama kumpulan media penyimpanan di SAN, sambil memungkinkan SAN administrator untuk mengambil manfaat penuh dari aset media penyimpanan yang ada, dan pada akhirnya menekan biaya dalam menjalankan sistem yang ada dengan lebih effisien.

KESIMPULAN

SAN merupakan sebuah sistem dimana 2 atau lebih server bisa mengakses sebuah storage (bisa juga lebih dari 1),

komponen2 SAN itu terdiri dari:
  • Server: melakukan semua operasi ke client dan ke storage
  • SAN SWITCH: menghubungkan storage ke server dan mengatur pembagian akses
  • Storage: sebuah media dimana data disimpan

perlu diingat kalau yang digunakan SAN maka protokol yang digunakan adalah block jadi tidak sembarangn client yang bisa mengkases, biasanya hanya server saja yang bisa mengkases data di SAN.

NAS adalah network attach storage, jadi storage yang ada dikoneksi kan kejaringan melalui dedicated line, tidak hanya server saja tapi pc client biasa bisa mengakses storage dan yang membedakan antara SAN dan NAS adalah SAN menggunakan Block dan NAS menggunakan File.

semoga memberikan sedikit pencerahan.

Friday, April 18, 2014

Nasi Pecel Bu Tinuk as it best :D

Nasi pecel di Jakarta? Udah biasaaa…. Nasi Pecel “Bu Tinuk” ini beda banget dari konsep nasi pecel pada umumnya, biasanya kalo kita beli nasi pecel kan lauknya Cuma itu-itu aja, nah kalo di Bu Tinuk, lauk yang disajiin tuh banyak banget berderet (kalo gw itung2 sih sekitar ada 30an lebih) dan siap memanjakan perut kita. Lauknya mulai dari ayam suwir, tempe orek atau sambal goreng tempe, opor, ayam goreng, ayam bakar, telur semur, telur balado, telur mata sapi, aneka macem sate telur, dan usus. *tahan nafas bacanya*





Disini gak Cuma pecelnya aja yang terkenal dan luar biasa, tapi karena harganya yang lumayan murah untuk ukuran kota wisata apalagi sekelas Bali. Harga Nasi Pecel Bu Tinuk berkisar dari 9.000 sampai tak terhingga teragantung kita pilih lauknya apa.

Menu andalan disini adalah nasi pecel yang sangat wueeeeeeeeenaaaakkkk dan pasti bikin kita nagih.

Kali ini gw pesen nasi pecel pedes dengan lauk telur semur, orek tempe, opor tempe dan oseng tahu. Semua ini cukup gw bayar seharga 17.000 dan minum teh kemasan dalam botol seharga 7.000. Dengan harga segitu, menurut gw sangat amat masuk akal dan sangat mengenyangkan.


Penasaran gak pengen nyobain makanan disini? Kalo kamu lagi liburan di bali atau kamu tinggal di bali, kamu harus mampir ke rumah makan ini!

Rasa :
Dijamin.. ENAK!!

Harga :
Dari 9000 sampe semampu dompet kita.

Kebersihan :
8 dari 10

Kenyamanan :
Kalo pas lagi sepi bisa nyaman banget dan kalo lagi jam makan bisa bising dan penuh banget.

#30DaysWriting

Thursday, April 17, 2014

Pandawa Beach: The Secret Beach yang menjadi Rahasia Umum

Perjalanan ke Bali kali ini, gw putuskan untuk mengunjungi Pantai Pandawa di sebelah tenggara Bali. Sebelum ke Pandawa, gw mengunjungi Kuta, Sanur, kemudian Pandawa. Dari ketiga nama tersebut, Pandawa yang terdengar paling baru di telinga. Hasil browsing di internet bahwa pantai ini baru diresmikan pada tahun baru 2013 dengan slogan “Pandawa The Secret Beach”. Mungkin sangking secretnya, sampai bli (OB hotel tempat gw nginep) tidak tahu letak persis Pantai Pandawa. Perjalanan menuju pantai ini tidak membosankan sama sekali karena pemandangan di sekeliling cukup menggoda untuk tidak gw lewatkan.

Sebelum sampai ke bibir pantai, kita akan melewati bukit-bukit batu yang dikikis rapi layaknya tebing. Sepertinya pantai ini dulunya memang berada di balik tebing berbatu, lalu dikikis untuk dijadikan jalan menuju ke sana. Sepanjang jalan tidak gw temukan penginapan-penginapan atau tempat makan seperti di obyek wisata pantai pada umumnya, tapi kita lihat saja tiga tahun mendatang. Haha. Letak pantai tersebut berada jauuuuuuuh di bawah tebing. Jadi, dari kendaraan yang kita naiki, kita sudah bisa melihat hamparan laut biru luas yang masih jernih. Tiba-tiba reflek berucap, “Wooooooowwwwwwwwww” boleh juga sih sambil koprol depan-belakang di aspal. Hahaha.

kursi-kursi buat berjemur disekitaran pantai

cause we are live under the same sky

Rasanya tidak sabar ingin cepat sampai ke sana. FYI untuk Motor dikenakan tiket masuk 5.000 dan 11.000 untuk Mobil. Kalau parkirnya sih seinget gw tidak bayar lagi. Sebelum benar-benar sampai parkiran di bawah, mata kita akan disugukan oleh patung-patung Pandawa berukuran besar sekali. Patung-patung tersebut adalah sumbangan dari beberapa keluarga yang gw tidak apal nama-namanya.


indah sekali bukan laut dan pantainya??? 

ini gw :) abaikan perut buncitnya dan bule bawa papan seluncur yang photobombing banget.

subhanallah sekali ya..... :)

Akhirnya bisa juga menginjakkan kaki di pasir Pantai Pandawa yang cukup putih dan halus. Hari itu pukul 13.00 wita. Menurut gw itu adalah waktu yang paling tidak tepat untuk pergi ke pantai, selain panasnya yang menyengat dan bikin pusing. Waktu yang tepat untuk mengunjungi pantai menurut gw sih pagi hari dari pukul 08.00-10.00. Jam-jam segitu gw masih bisa menikmati panasnya matahari berharap kulit gw yang terlihat bisa mulai menghitam (ngga usah protes), hahaha. Yaiyalah kalo takut panas mah gak usah ke pantai, ke mall aja (nyolot). Mengapa? Karena benar saja, sekitar pukul 16.30-18.00 pantai ini dipenuhi oleh pengunjung yang rata-rata anak kecil. Trus gw mulai komentar, “Trus dimana letak secret beachnya ini?” suasana berubah layaknya pantai Ancol ketika lebarang tiba. Sungguh pemirsah, gw tidak berdusta.

Sungguh, pantai ini sangat patut menjadi salah satu tujuan kita saat mengunjungi Bali, secuil surga yang masih alami disalah satu sudut tenggara Bali. Sebuah Pantai yang belum cukup terkenal karena memang penduduk lokal pun belum banyak yang tahu tentang pantai ini. Enjoy Bali :’)

#30DaysWriting

Wednesday, April 16, 2014

Saat Bingung Mau Nulis Apa

Weitz!! Udah lama banget gak buka blog *sapu2* *pel2* *lap2*. Sibuk sekali bah awak ni, mulai dari kerjaan yang hamper aja membuat gw epilepsi, dan persiapan merit sampe acara merit (red: gw udah merid ya tanggal 6 februari 2014 kemarin). Gw juga sulit buat dapatin topik apa yang bakal ditulis di sini. Jujur aja udah seminggu ini mikir sepanjang hari, sambil boker, ngupil, salto, jungkir balik (oke ini lebay!!), tapi tetap aja gak nemu ide. Ini kah yang dinamakan stuck ide?

'ah, udah lama gak update blog nih!' *idupin laptop, buka browser, masuk editor blogger*
'nulis apaan nih?' *mikir 10 menit*
'ntar aja deh. bingung mau nulis apa -_-' *close tab editor*

Mungkin beberapa dari kamu pernah atau bahkan sering ngalamin kaya gini, maksudnya kaya gitu, ya gitu lah. Semangat ada, gede malah, tapi idenya secuil pun gak kebayang. Nah! Kalau iya, mari kita lanjut.

Ini nih beberapa point yang kudu diperhatiin biar bisa nangkap ide buat diolah jadi tulisan alias biar ga stuck .

1. Mood
Nah ini nih yang paling sering jadi pengganggu dalam mengeksplorasi ide (gile bahasa gw kwkwkwkwk). Mood menjadi senjata utama dalam menghasilkan sesuatu. Yah walaupun gak semua yang cuma ngandalin Good Mood dalam menghasilkan sesuatu. Penulis berbakat seharusnya bisa menulis dalam keadaan apapun.  Ada beberapa orang yang bisa nulis dalam keadaan Bad Mood, misalnya menulis puisi dengan penuh amarah, kesedihan, kegalauan. Tapi untuk kita (terutama gw) ini berat banget. Karena nulis belom jadi kegiatan primer. Terus menurutku, apakah benar jika karya diciptakan untuk berbagi hal yang tidak baik kepada pembaca? Alangkah lebih baik berbagi kepada penikmat karya kita dengan memberikan sesuatu yang baik pula, seperti berbagi pengalaman menyenangkan, tips-tips bermanfaat, humor-humor ringan maupun berat dan lain-lain.

Mood yang baik biasanya akan membuat kita 'enteng' dalam menghasilkan sesuatu. Tapi sebenarnya masalah Mood ini hanya alasan untuk tidak berkreasi. Karena apa? Bukankah Mood kita sendiri yang mengontrol? Jadi jagalah Mood agar kita tidak bergantung padanya. Lgwkan hal-hal yang menurut kamu bisa membuat Mood menjadi lebih baik sebelum duduk didepan laptop untuk menulis.

2. Manajemen Waktu
Selain Mood, waktu juga sering menghambat kita dalam menghasilkan sesuatu. Sering kita mengesampingkan sesuatu yang lebih bermanfaat dengan hal-hal yang sebenarnya tidak penting. Coba hitung, berapa lama waktu kita untuk duduk di depan komputer/laptop untuk facebookan atau twitteran? Berapa lama yang kita habiskan untuk duduk diam depan TV untuk nonton acara musik Dahs*** cuci jemur atau  film Indos*** yang isinya naga dan elang? Berapa lama waktu yang kita habiskan untuk nongkrong di warkop sama temen-temen? Masa nulis gak bisa? Coba tulis apa saja, di mana saja, di catatan kecil. Bisa di kertas, di aplikasi note di hape, di mana saja! bebas! Tulis semua ide yang terbesit saat itu. Karena sebagian besar ide akan muncul pada tempat dan waktu yang tidak terduga.

Terus coba deh luangin satu atau dua jam untuk duduk fokus depan laptop untuk menghasilkan sesuatu. Apapun bentuknya, kalo kita fokus ngerjainnya, percaya deh pasti seenggaknya ada kepuasan tersendiri buat kita. Oh iya, sebaiknya jangan hidupkan jaringan internet, jangan buka browser. Kalau misalnya nulis untuk postingan blog, tulis aja dulu pakai microsoft word. Kalau perlu atur deadline.

3. Tulis Aja
Sering penulis handal mengatakan begini 'Nulis ya nulis aja'. Maksudnya kalau mau nulis jangan kebanyakan mikir, tulis aja apa yang ada. Toh kalau hasilnya jelek, kan masih bisa di edit. Tulis aja apa yang ada di isi kepala. Misal nih, gw sekarang kepikiran tentang 'boker'. Mungkin gw bisa nulis seperti ini :

"Boker adalah kegiatan yang sangat sakral bagi umat manusia. Boker juga adalah suatu kepuasan. Tanpa boker, bisa dibayangin dong gimana isi perut kita yang isinya udah kayak TPA (Tempat Pembuangan Akhir) dengan bermacam-macam yang kita makan. bla... bla... bla..."

Gampang kan? Jadi intinya, gak usah kebanyakan mikir hasil. Jalanin aja dulu, mana tau cocok!! #Eh

4. Baca
'Lah ini kan mau nulis, kok jadi disuruh baca?'

Iya bener. Kalau mau nulis itu kita kudu banyak ngebaca. Banyakin stalking blog orang, banyakin baca-baca di forum. Trus liat deh topik-topik yang sedang hangat. Liat juga komentar-komentar di blog. Liat status-status di facebook, twit di twitter, dan lain-lain. Kalau udah dapat topik, nah mulai dah freewriting dengan manfaatin mood dan waktu untuk fokus dengan deadline.
Coba deh pikirin, kita nulis di blog buat apa? biar dibaca sama orang kan? kalau buat dinikmatin sendiri mending nulis buku hutang aja deh. Nah! Gimana karya kita mau dibaca sama orang kalo kita males baca karya orang? Simple kan...

Nah itu dia point-point penting biar kita ga stuck dalam update blog. 4 point ini juga yang sampe sekarang masih susah buat gw jaga, terutama point 1 dan 2. Tapi ya pelan-pelan lah. Semoga semakin kedepan, semakin bisa di perhatikan. Aamiin :D.

Keep posting guys!!!